WGI Cibubur 2017, Pengalaman Tak Terlupakan

     Salam sejahtera untuk kita semua. Puji syukur kepada Tuhan YME atas nafas kehidupan yang masih bisa saya terima hingga saat ini. Tidak ada yang namanya pencapaian tanpa perjuangan. Kita harus menjalani proses yang bertahap dari nol sampai akhirnya mendapat kesuksesan. Semua adalah campur tangan Tuhan, walaupun ya.. Tidak semuanya yang kita harapkan akan terjadi. Seperti apa yang terjadi di WGI Cibubur 18-19 November 2017 kemarin.

     Kami dari tim Marching Band Listya Dwijaswara, Cirebon telah mempersiapkan diri selama kurang lebih 6 bulan untuk berpartisipasi dalam ajang marching band bergengsi di seluruh dunia, Winter Guard International yang kebetulan diselenggarakan di GOR POPKI, Cibubur pada tanggal 18-19 November 2017. Kami berpartisipasi dalam lomba kategori Wind(Brass) dan Perkusi. Kami telah melihat lawan kami dari jauh-jauh hari, seperti Bahana Cendana Kartika Duri dan Gita Wibawa Praja Tangerang. Serangkaian latihan kami jalani dengan para pelatih dari pagi hingga siang menjelang sore hari.  

      Saat nama kami dipanggil oleh pembawa acara, terdengar riuh penonton, menyorakan nama MBLD. Kami tidak mundur. Kami tampil sebaik dan seindah mungkin, demi kemuliaan Tuhan. Semua terjadi begitu cepat. Perasaan lega kami rasakan setelah berlari keluar stadion.

       Saat pengumuman tiba. Jantung semua orang berdebar sambil memperhatikan gerak bibir pembawa acara. Kami Tim MBLD berdoa dengan khidmat bersama. Juara 3 dimenangkan oleh SD Mexico, Jakarta. Kami masih bisa menghela napas lega. Tinggal 2 peringkat tersisa. Meledaklah tangis kami setelah mendengar pengumuman bahwa kami memenangkan peringkat 2. Kebanyakan bukanlah tangis bangga, melainkan kekecewaan. Tetapi kami berusaha tetap positif dalam menghadapi kekecewaan ini.

         Saya teringat akan sebuah filosofi dari sebuah film berjudul "Ngenest" yang berbunyi : "Gak semua yang kita harapin akan terwujud dan gak semua yang kita takutin itu akan terjadi." Saya belajar dari peristiwa ini. MBLD menjadi peringkat 2 bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah batu loncatan untuk menjadi lebih baik lagi di ajang berikutnya. Saya yakin banyak orang pun berpendapat demikian. Ini adalah kehendak Tuhan supaya Kita belajar dari yang lalu saat Kita terpuruk supaya kita bangkit lagi Dan mencoba untuk naik dan Naik lagi. Salam sejahtera untuk kita semua.
       

Comments

Popular Posts